Sejarah Museum Bank Indonesia: Menelusuri Jejak Keuangan dan Moneter Indonesia

Pendahuluan

Museum Bank Indonesia merupakan salah satu landmark bersejarah di Jakarta yang menyimpan koleksi benda-benda bernilai tinggi terkait sejarah keuangan dan moneter Indonesia. Didirikan pada tahun 1970, museum ini telah menjadi tujuan wisata populer bagi para enthusiasts sejarah dan ekonomi. Berikut ini adalah perjalanan sejarah Museum Bank Indonesia yang menarik untuk disimak.

Museum Bank Indonesia berlokasi di gedung bekas De Javasche Bank (DJB), yang didirikan pada tahun 1828. DJB merupakan bank sentral Hindia Belanda yang memainkan peran penting dalam mengatur sistem moneter dan keuangan di wilayah tersebut. Setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945, DJB diubah menjadi Bank Indonesia dan gedungnya menjadi kantor pusat bank tersebut.

Pada tahun 1970, sebagai bagian dari perayaan ulang tahun Bank Indonesia yang ke-25, gedung DJB direnovasi dan diubah menjadi Museum Bank Indonesia. Museum ini dibuka untuk umum pada tanggal 21 Juli 1970 dan sejak itu telah menjadi tempat yang penting untuk mempelajari sejarah keuangan dan moneter Indonesia.

Koleksi Museum Bank Indonesia mencakup berbagai benda bersejarah, seperti uang kertas dan logam dari berbagai periode sejarah Indonesia, dokumen-dokumen penting terkait kebijakan moneter, serta peralatan dan mesin yang digunakan dalam operasi perbankan. Museum ini juga memiliki perpustakaan yang berisi koleksi buku dan dokumen yang berkaitan dengan sejarah keuangan dan moneter.

Koleksi Museum

Museum Bank Indonesia memiliki koleksi benda-benda bersejarah yang sangat lengkap, yang memberikan gambaran komprehensif tentang perkembangan keuangan dan moneter Indonesia. Koleksi tersebut terbagi menjadi beberapa kategori, antara lain:

  • Uang Kertas dan Logam: Museum ini memiliki koleksi uang kertas dan logam dari berbagai periode sejarah Indonesia, mulai dari masa Kerajaan Majapahit hingga masa Republik Indonesia.
  • Dokumen-dokumen Penting: Museum ini menyimpan dokumen-dokumen penting terkait kebijakan moneter, seperti Undang-Undang Bank Indonesia, keputusan-keputusan Dewan Gubernur Bank Indonesia, dan laporan-laporan keuangan.
  • Peralatan dan Mesin: Museum ini memamerkan peralatan dan mesin yang digunakan dalam operasi perbankan, seperti mesin hitung uang, mesin sortir uang, dan brankas.
  • Arsip Foto: Museum ini memiliki koleksi foto-foto bersejarah terkait perkembangan keuangan dan moneter Indonesia.
  • Perpustakaan: Museum ini memiliki perpustakaan yang berisi koleksi buku dan dokumen yang berkaitan dengan sejarah keuangan dan moneter.

Bangunan Museum

Gedung Museum Bank Indonesia merupakan bangunan bersejarah yang memiliki arsitektur neo-klasik. Bangunan ini dirancang oleh arsitek Belanda bernama D.F.W. van Gendt dan selesai dibangun pada tahun 1829. Gedung ini memiliki fasad simetris dengan empat kolom besar yang menopang pedimen segitiga. Di bagian tengah pedimen terdapat lambang DJB, yang menggambarkan dua ekor singa yang memegang mahkota.

Gedung Museum Bank Indonesia memiliki tiga lantai. Lantai dasar digunakan untuk pameran tetap, yang menampilkan koleksi uang kertas dan logam, dokumen-dokumen penting, serta peralatan dan mesin perbankan. Lantai dua digunakan untuk pameran temporer, yang menampilkan tema-tema khusus terkait sejarah keuangan dan moneter Indonesia. Lantai tiga digunakan untuk perpustakaan dan ruang pertemuan.

Pameran Tetap

Pameran tetap Museum Bank Indonesia terbagi menjadi beberapa bagian, antara lain:

  • Perkembangan Sistem Moneter Indonesia: Bagian ini menampilkan sejarah sistem moneter Indonesia dari masa Kerajaan Majapahit hingga masa Republik Indonesia.
  • Sejarah Bank Indonesia: Bagian ini menampilkan sejarah Bank Indonesia dari masa DJB hingga masa sekarang.
  • Uang Kertas dan Logam Indonesia: Bagian ini menampilkan koleksi uang kertas dan logam dari berbagai periode sejarah Indonesia.
  • Peralatan dan Mesin Perbankan: Bagian ini menampilkan peralatan dan mesin yang digunakan dalam operasi perbankan.
  • Arsip Foto: Bagian ini menampilkan koleksi foto-foto bersejarah terkait perkembangan keuangan dan moneter Indonesia.

Pameran Temporer

Selain pameran tetap, Museum Bank Indonesia juga menyelenggarakan pameran temporer dengan tema-tema khusus. Tema-tema pameran temporer biasanya terkait dengan peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah keuangan dan moneter Indonesia, seperti ulang tahun Bank Indonesia atau peluncuran kebijakan moneter baru.

Pameran temporer diadakan secara berkala, biasanya berlangsung selama beberapa bulan. Pameran-pameran ini memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk mempelajari lebih lanjut tentang aspek-aspek khusus sejarah keuangan dan moneter Indonesia.

Layanan Museum

Museum Bank Indonesia menyediakan berbagai layanan bagi pengunjung, antara lain:

  • Tur Guided: Museum Bank Indonesia menawarkan tur guided bagi pengunjung yang ingin mendapatkan penjelasan lebih mendalam tentang koleksi dan sejarah museum.
  • Perpustakaan: Museum Bank Indonesia memiliki perpustakaan yang berisi koleksi buku dan dokumen yang berkaitan dengan sejarah keuangan dan moneter Indonesia. Perpustakaan ini terbuka untuk umum.
  • Ruang Pertemuan: Museum Bank Indonesia memiliki ruang pertemuan yang dapat digunakan untuk mengadakan acara-acara seperti seminar, lokakarya, dan konferensi.
  • Toko Souvenir: Museum Bank Indonesia memiliki toko souvenir yang menjual berbagai merchandise, seperti buku, kartu pos, dan suvenir lainnya.

0 Komentar