Kendal, 97 Warga Kaya dan Memiliki Tambak serta Toko Mas Masuk Daftar Penerima Beras.


Pemerintah Desa Kalirejo, Kecamatan Kangkung, Kabupaten Kendal menunda 97 warga penerima Bantuan Pangan Nasional dari jumlah total sebanyak 614 warga penerima manfaat. Hal itu disampaikan Kepala Desa Kalirejo, Teguh Sumaryanto kepada awak media, Senin (5/2/2024).

“Dari 614 data warga kami penerima bantuan beras Badan Pangan Nasional, ada 97 warga yang kita pending, karena tidak tepat sasaran. Hal itu karena menurut data kami, warga tersebut masuk dalam katagori mampu. Bahkan ada yang punya tambak empat hektare, dan juga punya toko emas tapi masuk dalam data penerima bantuan beras,” ujarnya.

Teguh berharap, ada keakuratan data warga penerima manfaat. Sehingga tidak terjadi mis-komunimasi ketidaksengajaan tersebut, supaya bantuan yang disalurkan bisa merata dan tepat sasaran.

“Satu hal yang paling penting adalah keakuratan atau ketepat-sasaran data, karena ada beberapa data yang terpaksa kami pending. Namun kami sampaikan, bantuannya sangat membantu sekali, dengan kondisi sekarang bagi warga penerima manfaat. Dan kami selaku pemerintah desa berharap, bantuan bisa berkelanjutan untuk warga yang membutuhkan,” ungkapnya.

Teguh menjelaskan, data dari warga yang dianulir karena dianggap sudah mampu tersebut, nantinya akan ia bawa dalam musyawarah desa (musdes), untuk dilakukan penggantian data warga yang membutuhkan.

“Maka untuk data warga yang kita pending itu, kemudian kita musdes-kan, dicari bersama-sama lalu kita alihkan untuk warga yang benar-benar membutuhkan. Karena aturannya memang bisa dialihkan dengan berita acara melalui musdes,” jelasnya.

Dalam proses penyaluran Bantuan Pangan Nasional di Balai Desa Kalirejo, tampak ratusan warga harus rela mengantre cukup lama untuk mendapatkan bantuan. Hal itu dikarenakan mekanisme penyaluran melalui barcode data online yang disingkronkan dengan data dari pusat.

Salah seorang warga Desa Kalirejo yang sedang mengantre, Rubiyati mengaku, sangat terbantu dengan adanya bantuan beras 10 kilogram dari pemerintah. Karena harga beras di pasaran kini mencapai Rp 16.000 per kilogram, yang menurutnya sangat tinggi.

“Alhamdulillah ada bantuan beras. Sekarang apa-apa serba naik, serba mahal. Beras saja tadinya harganya cuma Rp 14.000 – Rp 15.000 per kilogram, kini sudah mencapai Rp 16.000 per kilogram. Terima kasih kepada pemerintah, mudah-mudahan bantuan berlanjut,” ungkapnya. (HS-06)

0 Komentar