Kenapa orang yang sukses adalah kebanyakan orang yang nakal di kelasnya dulu, sedang orang yang tak nakal, baik, ramah, dan pendiam kadang gagal dalam hidup?

Kenapa orang yang sukses adalah kebanyakan orang yang nakal di kelasnya dulu, sedang orang yang tak nakal, baik, ramah, dan pendiam kadang gagal dalam hidup?

Karena dunia tidak seperti cerita anime dimana orang baik, biasa biasa saja dan pendiam bisa dapat waifu F-cup dan ketiban pekerjaan bergaji tinggi..

Dunia kerja itu dibangun dengan networking, iya betul ini bahasa halusnya orang dalem.. Karena dimana-mana akan lebih aman untuk mempekerjakan orang yang anda kenal dibandingkan dengan orang tidak kenal, apalagi seringkali persona karyawan saat interview, saat probation dan saat jadi karyawan tetap, bisa beda total.

Mereka yang pendiam, otomatis tidak dikenal orang-orang. Percuma kalau anda pintar dan jenius tapi tidak ada yang kenal, karena anda tidak memiliki kesempatan untuk mengeluarkan potensinya. Mereka yang pendiam dan toh sukses di karir, itu karena kebetulan mendapat kesempatan untuk mengeluarkan potensinya.. Tapi diluar sana, ada banyak sekali orang jenius yang potensinya tidak keluar karena.. keberadaan mereka tidak diketahui?



Dan ini baru bicara orang jenius yang pendiam ya. Ada yang biasa-biasa banget, tidak memiliki kemampuan apapun yang menonjol, pendiam pula. Mungkin mereka ini sebetulnya sudah ketemu dengan orang yang mampu mengubah nasib mereka, tapi karena mereka sama sekali tidak menonjol, ya orang-orang yang mampu mengubah nasib mereka ini jadi tidak tertarik.. Apa yang bisa kamu berikan pada mereka? Kepandaian? Skill yang langka? Bahkan kepercayaan dan persahabatan pun tidak kamu berikan pada mereka..

12 tahun masa sekolah!

Itu adalah waktu yang dihabiskan untuk membangun karakter seseorang sebelum masuk dunia kuliah dan pekerjaan. Ada anak yang nakal, mungkin cuma lulus dengan IPK dua koma, seluruh kampus mengenalnya. Apalagi yang bandel tapi IPKnya tinggi, makin terkenal lah anak itu sebagai legenda kampus.. Ada yang pendiam, IPK hampir empat, tapi yang kenal cuma dosen-dosen tertentu saja.. Itupun begitu mereka lulus, 1–2 tahun kemudian namanya dilupakan. Ada lagi mahasiswa yang sudah pendiam, tapi IPK dua koma, ya tambah nggak diingat lagi.

Keberuntungan itu masalah statistik.

Misal orang cerdas punya kesempatan 20% untuk mengubah nasib.

Orang biasa-biasa saja punya kesempatan 5% untuk mengubah nasib.

Tapi kalau si orang cerdas cuma punya kesempatan sekali undi, sedangkan orang biasa-biasa saja punya kesempatan 10x undi ya tentunya hasil nasibnya jadi akan berbeda jauh.

0 Komentar