Gerindra Bingung Demokrat Tiba-tiba Bicara Jokowi Ajak Perang


Politik, SURYABERITA.COM - Partai Gerindra menjadi Bingung karena Demokrat Tiba-tiba Bicara bahwa katanya Jokowi Ajak Perang, berita hari ini adalah perihal partai politik dari kubu gerindra, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman mengaku sangat bingung dengan kritik Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Benny K. Harman soal Presiden Joko Widodo mengumpulkan ketua umum parpol koalisi di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (2/5).

Benny menilai pengumpulan ketum parpol tersebut seperti tindakan dengan Jokowi mengumandangkan perang dengan rakyat sendiri. 

Sementara itu menurut Habiburokhman sebagai wakil ketua partai gerindra, bahwa yang dilakukan Jokowi hanya menjalin komunikasi dengan para petinggi parpol dan koalisi pemerintah dan itu sah untuk dilakukan di negara demokrasi. Termasuk, membahas soal kandidat di Pemilu selanjutnya.

"Saya bingung apa maksud Pak Benny dengan perang. Apa yang dilakukan Pak Jokowi menjalin komunikasi dengan parpol pendukungnya, termasuk soal capres-cawapres 2024 adalah hal yang sangat sah di negara demokrasi," kata Habiburokhman dalam keterangannya, Selasa (9/5).

Habiburokhman menilai justru pihak yang menuding Jokowi lah yang tidak demokratis dan sangat-sangat takut akan kekalahan.

"Yang tidak demokratis justru mereka yang menghalangi, memfitnah dan menstigma komunikasi tersebut, sepertinya kalau tidak fitnah itu tidak makan." ujar dia.

Klaim Habiburokhman, Jokowi pun tak pernah memaksakan kehendaknya kepada parpol, baik parpol pendukung maupun oposisi.

"Bukti nyata Partai NasDem, PKS, dan Demokrat leluasa membentuk koalisi," tegasnya.

Sebelumnya, Benny K. Harman menilai Jokowi telah mengumandangkan perang dengan rakyatnya sendiri karena mengumpulkan ketum parpol koalisi pemerintah di Istana.

Benny menyebut tindakan itu bisa diartikan Jokowi tidak netral di Pilpres 2024. Ia pun mengingatkan Jokowi bahwa jabatan presiden yang diembannya bukan hanya untuk kelompok atau golongan tertentu.

"Jika benar presiden tidak netral dalam pilpres dan pileg apalagi menjadikan Istana Presiden markas tim sukses capres tertentu, maka Presiden Jokowi sebenarnya lagi mengumandangkan perang, perang semesta melawan rakyatnya sendiri," kata Benny lewat akun Twitter-nya @BennyHarmanID, Senin (8/5).

Dalam pertemuan dengan Jokowi di Istana Merdeka pada Selasa (2/5) malam lalu, hadir Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Ketum Gerindra Prabowo Subianto, Ketum PKB Muhaimin Iskandar.

Turut hadir juga, Ketum PAN Zulkifli Hasan, Golkar Airlangga Hartarto, dan Plt Ketum PPP M Mardiono. Namun, Ketum NasDem Surya Paloh tak diundang dalam pertemuan itu.

Jokowi menjelaskan ia memang tak mengundang NasDem karena telah memiliki koalisi sendiri bersama PKS dan Demokrat. Mereka tergabung dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) mengusung Anies Baswedan sebagai bakal capres di 2024.

Jangan lupa terus pantengi situs suryaberita.com untuk menilik berbagai macam isu panas politik saat ini.

0 Komentar